BERFIKIR
DEDUKTIF
Deduksi berasal dari
bahasa Inggris deduction yang berarti penarikan kesimpulan dari
keadaan-keadaan yang umum, menemukan yang khusus dari yang umum. Deduksi
adalah cara berpikir yang di tangkap atau di ambil dari pernyataan yang bersifat
umum lalu ditarik kesimpulan yang bersifat khusus. Penarikan kesimpulan secara
deduktif biasanya mempergunakan pola berpikir yang dinamakan silogismus.Metode
berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum
terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang
khusus.
a. Silogisme adalah
suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua
proposisi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan).
b. Jenis-jenis Silogisme
1.
Silogisme Kategorial
2.
Silogisme Hipotetik
3.
Silogisme Alternatif
4.
Entimen
5.
Silogisme Disjungtif
Silogisme Kategorial
Silogisme kategorial
adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan kategorial. Proposisi yang
mendukung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi
premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor ( premis
yang termnya menjadi subjek). Yang menghubungkan di antara kedua premis
tersebut adalah term penengah (middle term). Contoh:
Semua tumbuhan membutuhkan
air. (Premis Mayor/ Premis Umum)
Akasia adalah tumbuhan
(Premis Minor / Premis Khusus).
Akasia membutuhkan air
(Konklusi / Kesimpulan
Silogisme Hipotetik
Silogisme hipotetik
adalah argumen yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik, sedangkan
premis minornya adalah proposisi katagorik. Contoh:
Jika hujan saya naik
becak.(mayor)
Sekarang hujan.(minor)
Saya naik becak
(konklusi)
Silogisme Alternatif
Silogisme alternatif
adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif.
Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu
alternatifnya. Kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain. Contoh:
Nenek Sumi berada di
Bandung atau Bogor.
Nenek Sumi berada di
Bandung.
Jadi, Nenek Sumi tidak
berada di Bogor.
Entimen
Silogisme ini jarang
ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang
dikemukakan hanya premis minor dan kesimpulan. Contoh entimen:
Dia menerima hadiah
pertama karena dia telah menang dalam sayembara itu.
Anda telah memenangkan
sayembara ini, karena itu Anda berhak menerima hadiahnya.
Silogisme Disjungtif
Silogisme disjungtif
adalah silogisme yang premis mayornya merupakan keputusan disyungtif sedangkan
premis minornya bersifat kategorik yang mengakui atau mengingkari salah satu
alternatif yang disebut oleh premis mayor. Seperti pada silogisme hipotetik
istilah premis mayor dan premis minor adalah secara analog bukan yang
semestinya. Contoh:
Heri jujur atau
berbohong.(premis1)
Ternyata Heri
berbohong.(premis2)
Ia tidak jujur
(konklusi).
SUMBER :
http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
http://id.wikipedia.org/wiki/Silogisme
http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
http://id.wikipedia.org/wiki/Silogisme
Tidak ada komentar:
Posting Komentar